Notification

×

Iklan




Iklan




Tag Terpopuler

Soal Pernyataan Sopir Bus 'Mending Hilang Nyawa Satu Mobil', Mending Ngalah

Selasa, 27 Juni 2023 | Juni 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-27T03:55:50Z
Ads : KONSULTASI HUKUM GRATIS DISINI

 


Chanmedia.online,Di media sosial viral penyataan seorang sopir yang lebih memilih menghilangkan satu nyawa di mobil kecil daripada satu bus. Pernyataan ini menuai kontroversi.

Dalam video itu, terjadi perdebatan antara sopir bus dengan pengendara lain. Diduga perdebatan ini terjadi setelah ada yang membahayakan di jalan. Sampai-sampai, terlontar kata-kata dari seorang sopir bus yang mengatakan bahwa lebih baik menghilangkan satu nyawa di mobil kecil daripada satu bus.

"Ya ibu, maaf. Sekarang gini, kalau kita sopir bus, lebih baik hilangin satu nyawa mobil kecil daripada satu bus," kata sopir bus tersebut.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan mindset seperti itu salah kaprah. Jusri menyayangkan mindset tersebut menjadi pedoman bagi pengemudi bus. Padahal, seharusnya pengemudi tidak membuatnya secara sistematis.

"Lesson learned (pelajaran yang bisa dipetik) dari pandangan ini, ini adalah indikator-indikator dari lemahnya pemahaman tentang keselamatan di Indonesia," kata Jusri kepada detikcom, Senin (26/6/2023).

Hal ini, lanjut Jusri, mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko di Indonesia itu rendah sekali. Dari anggapan sopir bus tersebut, pemerintah harusnya turun tangan untuk mencari solusi agar kata-kata tersebut tidak menjadi pedoman bagi pengemudi bus.

"Kan kesalahannya adalah kenapa ada referensi di kepala mereka seperti ini. Kita sudah tahu penyebabnya adalah lemahnya edukasi, lemahnya pengetahuan," ujar Jusri.

Sementara untuk pengguna jalan lain, diimbau untuk lebih berhati-hati saat berkendara di dekat kendaraan besar seperti bus dan truk. Kalau perlu, segera menghindar jika ada bus dan truk di sekitar.

"Kalau saya dari dulu, begitu ketemu angkutan penumpang (bus) atau barang (truk), saya nggak berani saya mempertahankan hak saya. Saya langsung ambil bahu jalan, bahkan saya nyebur ke sawah pun saya pernah. Karena mereka mempertahankan tetap berada di jalur kita. Nah akan konyol bagi kita ketika kita tetap mempertahankan hak kita. Kita lebih bagus mengalah mengambil risiko sekecil mungkin, tapi kita tidak terjadinya korban, kerusakan benda nggak masalah," ucap Jusri.

"Kita sebagai pengguna jalan raya yang menggunakan kendaraan dimensinya kecil, lebih bagus kita ngalah. Jangan sekali-sekali kita mempertahankan hak kita. Karena kekonyolan yang kita dapat. Walaupun kita tahu mereka salah, tapi sekali lagi domain salah/benar bukan kita, domain salah/benar adalah di hakim pengadilan. Tapi kalau kita mempertahankan hak kita, kekonyolan dan dampak itu luar biasa terhadap keluarga yang kita tinggalkan," sambungnya.

Sumber:oto.detik.com

×
Berita Terbaru Update