Notification

×

Iklan




Iklan




Tag Terpopuler

Debat Semalam Ganjar Singgung Pertanyaan Pupuk Langka Saat Bertemu Petani Indramayu

Sabtu, 23 Desember 2023 | Desember 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-23T09:03:21Z
Ads : KONSULTASI HUKUM GRATIS DISINI





 Indramayu, Chansmedia.online


Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo bertemu dan berdiskusi bersama petani dan nelayan di wilayah Bangodua, Indramayu, Jawa Barat. Dalam diskusi, Ganjar mengungkit pertanyaan saat debat capres pertama terkait pupuk langka di Jawa Tengah.


Pantauan awak media ini, Sabtu (23/12/2023) mulanya Ganjar berbincang terkait keluhan petani di Indramayu. Mereka mengeluh sulitnya air, BBM, hingga ketersediaan pupuk.


"Pak saya KWT (Kelompok Wanita Tani) kok nggak dapat bantuan? kami butuh tadi RMU (Rice Milling Unit). Kami butuh gudang, kami butuh ini. Oke dicek dulu datanya bener nggak. Jangan sampai nanti dapat bantuan kemudian nggak dikerjakan nggak dilakukan, mangkrak nanti. Maka kekuatan warga petani tadi kalau sudah kuat manfaatnya banyak, siapkan," kata Ganjar di lokasi, Sabtu (23/12/2023).


Ganjar lalu mengungkit pertanyaan terkait pupuk langka di Jawa Tengah saat debat capres pertama yang digelar di Kantor KPU RI beberapa waktu lalu. Pertanyaan tersebut diajukan oleh Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Ganjar mengatakan, keluhan di Indramayu membuktikan pupuk langka bukan hanya terjadi di Jawa Tengah saja.


"Makannya waktu debat kemarin saya ditanya itu. Pak Ganjar pupuknya langka, perasaan yang langka se-Indonesia gitu. Katanya di Jateng saja, oh ternyata di Indramayu juga. Sama ya, nasibnya sama ya," ujarnya.


Ganjar mengatakan, keluhan yang ada terkait pupil langka dan masalah lain yang dialami petani harus dibereskan. Ganjar menyebut permasalahan yang ada muncul karena datanya tidak tepat sasaran.


Oleh sebab itu, dia mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan yakni pembenahan data demi terselesaikan masalah yang ada, termasuk penyaluran subsidi pupuk.


"Pupuk ternyata masalah seluruh Indonesia. Saya kira saya makin yakin kalau data petani musti beres, cara penyalurannya musti tertutup dan jumlahnya ditambah. Karena mereka tidak bisa mendapatkan itu. Bahkan ketika mereka melakukan modernisasi pengolahan katakan traktor saja, solarnya masih kurang," kata dia.


"Subsidinya tetap jalan tapi mesti tepat sasaran maka satu datanya itu mesti kita bereskan. Kalau jumlahnya kurang ya harus diperbaiki harus ditambah, sehingga nanti cukup menggantikan mekanisme tambah menambah sama saja," imbuhnya.



Sumber:Detik.com

×
Berita Terbaru Update