Oleh: LUDA SOFIAH, S.Pd,. M.M.
Kemendikbud Ristek mencanangkan berbagai strategi untuk
membantu guru mengejawantahkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dalam
kegiatan pembelajaran dan berbagai program sekolah. Strategi yang dicanangkan
antara lain pembentukan Komunitas Belajar dan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Antara pembentukan Komunitas Belajar dan PMM adalah ruang non-formal yang bisa
dimanfaatkan untuk memperoleh pembelajaran tambahan, satu kesatuan yang saling terintegrasi. Komunitas belajar
adalah suatu perkumpulan di mana anggotanya memiliki tujuan belajar yang sama
dan saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Surat
edaran Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi 4263/b/hk.04.01/2023 tentang tentang
optimalisasi komunitas belajar dalam keputusan tersebut terdapat pernyataan di antaranya:
Setiap satuan pendidikan harus memiliki komunitas
belajar dalam sekolah yang berpusat pada pembelajaran murid dengan siklus
inkuiri. Satuan pendidikan perlu melakukan belajar bersama di dalam komunitas
belajar antar sekolah yang berfokus pada pembelajaran murid dengan siklus
inkuiri. Komunitas belajar dalam dan antar sekolah dapat berbagi praktik baik
melalui webinar pada tautan yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Berdasarkan pernyataan di atas, saya sebagai Kepala SD Negeri Sadah mempelopori
dibentuknya Komunitas Belajar Sekolah dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan
PMM. Komunitas Belajar Sadah ini
mengadakan pertemuan rutin mingguan. Komunitas Belajar Sadah dibentuk guna meningkatkan pemanfaatan PMM
karena sejak dicetuskan 2022 belum
secara optimal dimanfaatkan oleh guru SD Negeri sadah sebagai penunjang
implementasi Kurikulum Merdeka maupun pembelajaran berdampak bagi murid.
Pada bulan Juni 2023,
saya mendapat tugas menjadi kepala sekolah. Dari tujuh guru di sekolah, belum ada satu pun guru yang menyelesaikan PMM.
Apabila dipresentasikan, nol persen guru yang memanfaatkan PMM. Keadaan tersebut
tentu saja berpengaruh pada implementasi Kurikulum Merdeka dan pembelajaran
berdampak bagi murid. PMM, sebagai platform teknologi,
disediakan untuk pengajaran, pembelajaran, dan penciptaan. Implementasi program
Merdeka yang didukung platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat membantu guru
memperoleh referensi, inspirasi, pemahaman tentang implementasi program Merdeka
dan pembelajaran yang berdampak bagi murid.
Pemanfaatan Komunitas Belajar Sadah dilaksanakan setiap hari Sabtu di minggu kedua dan keempat pada setiap bulannya. Pertemuan
Komunitas Belajar Sadah kurang lebih 1,5 jam
bersama-sama membedah temuan kegiatan pembelajaran kelas sesuai jadwal yang
telah dibuat berdasarkan kesepakatan bersama, serta mengaitkannya dengan tugas
kewajiban mengerjakan e-kinerja yang ada saat ini. Hal ini karena seluruh pegawai negeri sipil wajib
mengerjakan rencana hasil kerja sebagai sasaran kerja pegawai, termasuk dengan pelatihan mandiri pada topik-topik dalam
PMM. Setiap bulan ditargetkan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, serta diusahakan mampu menyelesaikan topik dalam
Platform merdeka mengajar, berupa dengan
pelatihan mandiri pada topik-topik dalam PMM.
Komunitas belajar Sadah merancang
program kegiatan berikut agenda kegiatan dan target yang harus dicapai. Dengan menerapkan fase pengembangan komunitas
belajar, dimulai dengan antusias dan kemauan yang menjadi
motivasi pendorong bergeraknya komunitas belajar Sadah. Kemudian menentukan peran dan tanggung jawab yang harus
dilakukan anggota komunitas belajar dengan memiliki aturan dalam komunitas, dan yang akan menghasilkan interaksi untuk saling
berbagi pengetahuan dan pengalaman belajar dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi.
Dengan tahapan tersebut Komunitas Belajar Sadah dapat mencapai target yang direncanakan. Selama lima bulan terbentuknya Komunitas Belajar Sadah seluruh guru sudah mulai mengakses platform Merdeka mengajar dan sudah tiga guru yang menerbitkan sertifikat menyelesaikan topik pada platform Merdeka mengajar. Selain itu, kegiatan pembelajaran dikembangkan lagi dengan adanya program ekstrakurikuler dan pembiasaan siswa yang terprogram dan terjadwal. Saat ini sekolah mulai mengalami peningkatan yang signifikan dibanding sebelum adanya komunitas belajar. Melalui Komunitas Belajar Sadah, program peningkatan kualitas belajar siswa mulai tampak perbaikan sesuai yang direncanakan selama lima bulan terbentuknya Komunitas Belajar Sadah di Kecamatan Ciruas kabupaten Serang Dengan demikian, disimpulkan komunitas belajar berhasil meningkatkan pemanfaatan komunitas sebagai wadah peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. Berdasarkan hasil tersebut, maka memang penting untuk sekolah membuat Komunitas Praktisi Sekolah sebagai wadah bertukar pikiran dalam IKM.
Penulis: LUDA SOFIAH, S.Pd, M.M.