Notification

×

Iklan




Iklan




Tag Terpopuler

Guru Panik Sertifikat, Menjamurlah Komunitas Abal-Abal dengan Webinar yang Tak Masuk Akal

Kamis, 29 Februari 2024 | Februari 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-29T15:08:00Z
Ads : KONSULTASI HUKUM GRATIS DISINI

 

Keriuhan tentang kebijakan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) belum juga usai. Adanya tuntutan minimal 32 poin pengembangan kompetensi berbasis sertifikat mendapat menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Seakan menjadi hal baru dan sangat berat, masalah ini tidak berhenti menjadi pembahasan di berbagai media sosial. Sebagian pembahasannya bahkan didramatisir sehingga menimbulkan banyak komentar, baik pro maupun kontra.

Untuk memfasilitasi kebutuhan pengembangan diri berbasis sertifikat, berbagai Lembaga menyelenggarakan berbagai kegiatan bersertifikat, baik gratis maupun berbayar. Lembaga-lembaga tersebut merupakan komunitas belajar, komunitas praktisi, organisasi profesi, serta lembaga komersial. Kegiatan yang diselenggarakan pun umumnya menggunakan moda daring atau online, baik dalam bentuk pelatihan maupun seminar.

Berdasarkan pengamatan Tim Chans Media melalui berbagai media sosial, banyak di antara pelatihan atau seminar daring tersebut yang disinyalir abal-abal atau fiktif. Informasi kegiatan-kegiatan tersebut banyak yang tanpa disertai informasi yang jelas mengenai lembaga penyelenggara dan narasumbernya. Berbagai pelatihan disodorkan dengan iming-iming sertifikat 32 jam pelajaran tanpa tugas, bahkan disediakan dokumen daftar hadir dan laporan kegiatannya. Pada umumnya pelatihan seperti ini berbayar atau gratis dengan syarat menyebarkan informasi ke sejumlah grup whatsapp. Ironisnya, banyak kabar beredar adanya guru-guru yang tertipu secara keuangan dengan kegiatan seperti itu.

Bentuk kejanggalan lainnya, munculnya berbagai komunitas belajar guru yang menyelenggarakan webinar fiktif. Menurut pantauan melalui PMM pada Kamis (29/02), ditemukan banyaknya webinar yang waktu penyelenggarannya tidak logis, dilakukan selama 24 jam. Setelah ditelusuri, komunitas-komunitas tersebut ada yang menyelenggarakan sampai tiga webinar pada waktu yang sama dengan narasumber yang sama. Bahkan nama narasumbernya pun tidak dituliskan.

Ketika ditelusuri lebih jauh, penggerak komunitas abal-abal tersebut hanya satu orang. Parahnya lagi, guru tersebut juga menjadi penggerak tunggal pada dua komunitas lainnya yang terdaftar di PMM. Semakin tidak logisnya, ketiga komunitas tersebut juga menyelenggarakan webinar pada waktu yang sama pula. Sehingga, dalam waktu yang sama, penggerak komunitas tersebut menyelenggarakan enam webinar sekaligus, dengan satu narasumber yang sama yaitu Ketua Komunitas.

×
Berita Terbaru Update