Bagi
sebagian kalangan, istilah Sustainable Development Goals (SDGs) bukanlah
istilah yang asing. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan suatu rencana aksi global yang
dirancang untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi
lingkungan. Rencana aksi yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia,
untuk kepentingan dunia. Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah
semata, tapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk lembaga
pendidikan seperti sekolah.
Webinar
dipandu oleh R.A. Annita Meilina yang merupakan guru kimia SMAN 1 Padarincang,
Kabupaten Serang. Bertindak sebagai narasumber yaitu Robby Zidny selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Lilis
Lismawati yang merupakan Pengawas Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Tri Retno Wulan yang merupakan guru SMAS
Informatika Kota Serang, serta Sumitra seorang guru SMPN 2 Sentani Kabupaten
Jayapura. Hadir pula Sonny Rohimat selaku Ketua PD IGI Kota Serang dan Nana
Mulyana selaku Ketua MGMP Kimia Provinsi Banten.
Bertindak
sebagai pembicara utama Dr.rer.nat Robby Zidny, S.Pd., M.Si., menjelaskan
konsep SDGs secara umum yang kemudian dikaitkan secara spesifik dengan
penanganan sampah di lingkungan sekolah. Robby menyampaikan bahwa Prioritas SDGs
dalam pengelolaan sampah di sekolah mencakup lima dari 17 SDGs, yaitu
Pendidikan Bermutu; Infrastruktur, Industri, dan Inovasi; Kota dan Komunitas
yang Berkelanjutan; Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; serta Menjaga
Ekosistem Laut. Dosen lulusan S3 di Jerman ini juga membahas berbagai peran dan
tanggung jawab yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam mendukung ketercapaian Sustainable
Development Goals melalui pengelolaan sampah kelas.
Narasumber
kedua, Lilis Lismawati menyampaikan praktik baik pengelolaan sampah kelas di
lingkungan sekolah dasar. Sebelum jadi Pengawas Sekolah, Lilis merupakan guru
SDN 1 Panawangan yang kemudian diangkat menjadi Kepala SDN 2 Panawangan,
Kabupaten Ciamis. Praktik baik yang ia angkat adalah Nabung Sampah Siswa
Sejahtera atau Nasasistra yang bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang
pentingnya pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan.
Narasumber
ketiga, Tri Retno Wulan, mengangkat praktik baik secara lebih spesifik untuk
sampah plastik kemasan. Guru biologi dan prakarya sekaligus Ketua Bank Sampah
Fotosintesis ini memaparkan pengalamannya dalam pengelolaan sampah kemasan
plastik menjadi berbagai barang kerajinan bernilai seni dan ekonomi. Ia sangat
antusias mengkampanyekan program ini karena sampah kemasan plastik sangat
banyak ditemukan di mana-mana, tetapi tidak diterima di bank sampah.
Narasumber
terakhir berasal dari Indonesia bagian timur, Sumitra, seorang guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di Papua. Wasit PBVSI Kota Jayapura ini
memaparkan tentang pengolahan sampah organik menjadi kompos yang dilakukan di
sekolah. Kompos yang dihasilkan kemudian dijadikan pupuk untuk berbagai tanaman
yang ada di lingkungan sekolah. Program tersebut telah mengantarkan SMPN 2
Sentani meraih Juara I Adiwiyata Kabupaten Jayapura (2008) dan Adiwiyata
Tingkat Nasional (2021).
Walaupun
di berbagai daerah mengalami kendala cuaca dan jaringan internet, ratusan
peserta antusias mengikuti webinar ini.
“Meskipun
saya mengikuti kegiatan ini terkendala dengan jaringan internet yang kurang
stabil, tapi masih bisa mengikuti webinar ini yang luar biasa keren dan sangat
bermanfaat bagi semuanya,” kata Tati Kurniawati dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
“Materinya
kontekstual, sangat mendapatkan informasi dan masukan bagi kami dalam
pengolahan sampah,” ujar Arif Soleh dari SMAN 2 Kabupaten Tangerang, Banten.
“Sangat
baik, menambah ilmu tentang pengelolaan sampah bisa dijadikan rupiah kalau mau
memanfaatkannya,” kata Titik Handayani dari SMA Negeri 2 Pangkalan Bun,
Kalimantan Tengah.
Pada
isian daftar hadir, para peserta juga memberikan saran atau masukan untuk
penyelenggara. Sebagian besar peserta berharap agar IGI Kota Serang dan MGMP
Kimia Provinsi Banten tetap menyelenggarakan webinar-webinar berikutnya dengan
topik-topik yang relevan dengan sekolah atau guru.
“Lanjutkan
untuk kegiatan webinar tentang pembelajaran yang memudahkan bagi peserta didik,”
saran Hendi Iswanto dari SMKN 4 Kota Serang, Banten.
“Waktu
pelaksanaan kalau bisa sore atau malam karena kami di sini 6 hari kerja, dan
tadi saat melakukan webinar berbarengan dengan kegiatan lain di sekolah,”
masukan Ariyuni Adinda dari SMAN 1 Sekongkang, Nusa Tenggara Barat.
PD
IGI Kota Serang dan MGMP Kimia Provinsi Banten menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada seluruh peserta yang turut hadi dalam webinar tersebut.
“Semoga
webinar ini menjadi inspirasi, pengembangan kompetensi guru dalam KBM, mampu menciptakan
daya imajinasi kreatif peserta didik untuk terus mengembangkn minat dan
bakatnya, sekaligus nilai plus dalam kewirausahaan yang menghasilkan nilai
ekonomi dalam hasil karyanya,” tutur Piat Priyatna, Pengurus IGI Kota Serang
sekaligus ketua pelaksana webinar.
“Webinar
tentang pengelolaan sampah memberikan inspirasi tentang pengelolaan sampah di
sekolah masing-masing. Kondisi sekolah yang berbeda-beda, tentunya teknik
pengelolaan sampahnya berbeda-beda. Dari webinar tadi setidaknya ada praktik
baik yang dilakukan oleh Bapak Ibu guru hebat yang bisa dijadikan contoh bagi
sekolah lain, tentunya dengan penyesuaian,” sambung Nana Mulyana selaku Ketua
MGMP Kimia Provinsi Banten, diaminkan oleh Ketua PD IGI Kota Serang, Sonny Rohimat.